RAHASIA BISNIS ONLINE

Rabu, 23 Maret 2011

BERTAUBAT DENGAN MENERAPKAN SYARI’AH ISLAM

Gempa besar 7,6 SR mengguncang kawasan Sumatra Barat,Rabu,30 September 2009 kemarin.Akibat gempa tersebut,raitusan bangunan hancur,ratusan orang dinyatakan meninggal dan luka-luka,sementara ratusan lagi dierkirakan masih tertimbun dalam reruntuhan bangunan.Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat.

Belasungkawa dan keprihatinan yang amat mendalam atas terjadinya musibah inii.Meski musibah inn akan menambah pernderitaan bagi rakyat,khususnya rakyat miskin yang tinggal di daerah Sumatra Barat.tetapi hendaknya kita bias menghadapinya dengan penuh kesabaran dan ridha dengan qadha’ Allah SWT.Hanya dengan cara itu saja kita dapat menghadapinya dengan tenang,sehingga tidak menimbulkan masalah baru.

Kita wajib beriman bahwa musibah apa pun seperti gempa bumi,banjir,wabah penyakit,sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfudzh.Kita pun wajib menerima ketentuan Allah ini dengan lapang dada(ridha).Kita pun wajib menerima taqdir Allah in idengan rela,bukan dengan menggerutu atau malah menghujat Allah SWT.Allah SWT berfirman :”Dia [Allah] tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.”(QS al-Anbiyaa’[21]:23)
Sabar,menurut Imam Suyuthi dalam Tafsir al-Jalalain,adalah menahan diri terhadap apa-apa yang Ada benci (al-habsu li an-nafsi’alaa maa takrahu).Sikap inilah yang wajib kita miliki saat kita menghadapi musibah.Selain itu,disunnahkan ketika terjadi musibah,kita mengucapkan kalimat istirja’ :Inna Lillahi Wa innaa ilaihi raaji’uun (QS al-Baqarah [2] :155-156)

Dengan demikian,sabarlah!Jangan samai kita meninggalkan sikap sabar dengan berputus asa atau berprasangka buruk seakan Allah tidak akan memberikan kita kebaikan di masa depan.Ingat,mputus asa adalah su’uzh-zhann billah (berburuk sangka kepada Allah)!Su’uzh-zhann kepada manusia saja tidak boleh,apalagi kepada Allah.

Kita menyerukan kepada pemerintah untuk melakukan penanganan secepatnya,menolong korban dan memberikan bantuan logistik yang diperlukan,termasuk mengkaji secara menyeluruh konstruksi bangunan yang ada agar musibah serupa tidak memberikan dampak terlalu besar di masa mendatang.Melihat beberapa daerah di Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa,sudah seharusnya pemerintah memperhatikan masalah ini secara serius.Dalam Islam adalah tugas kepala Negara (Imam) untuk melindungi dan menjaga rakyatnya.

Umat islam wajib mengulurkan bantuan apa saja yang bias diberikan.Islam menganjurkan kepada umatnya untuk peduli tgerhadap penderitaan saudaranya dan dilarang berpangku tangan.

Semoga musibah ini bisa menghapus dosa para korban,menghantarkan kepada derajat syahid untuk yang meninggal dan memberikan hikmah kepada kita semua untuk semakin tunduk dan taat kepada Allah SWT,dzat yang menciptakan alam semesta ini,baik dalam kehidupan pribadi,keluarga maupun kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Hikmah musibah antara lain diampuninya dosa-dosa,Sabda Rosulullah SAW:”Tidaklah seorang Mukmin tertimpa musibah tertusuk duri atau lebih dari itu,kecuali dengannya Allah akan menghapus sebagian dosanya.”(HR,\bukhari dan Muslim).Muslim yang mati tertimpa bangunan atau tembok akibat gempa,tergolong orang yang mati syahid.

Dalam setiap musibah,selalu ada pihak-pihak tetentu yang memanfaatkannya untuk tujuan jahat.Misalkan saja upaya kotor berupa Kristenisasi.Caranya adalah dengan memberikan bantuan logistic,medis,uang,rumah dan sebagainya.Tapi semuanya itu tidaklah diberikan dengan tulus,melainkan ada maksud keji di baliknya.Ujung-ujungnya,orang-orang kafir itu ingin sekali memurtadkan orang Islam menjadi orang Kristen.

Termasuk perlu diwaspadai kehadiran pasukan asing dari Negara-negara imperialis yang selalu memiliki motif ekonomi dan politik,bahkan dalam kondisi musibah sekalipun.Bagi mereka no free launch,tidak ada makan siang yang gratis.Disinilah seorang muslim dituntut untuk bersikap istiqamah,yaitu konsisten di atas satu jalan dengan mengamalkan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan (mulazamah al-thariq bi fi’li al-wajibat wa tarki al-manhiyyat).

Penting untuk kita dapat memetik pelajaran,bahwa betapapun manusia tetaplah makhluk yang lemah.Karena itu tidak pada tempatnya bertindak durhaka kepada Allah SWT,dzat yang menciptakan alam semesta,manusia dan kehidupan ini.Semakin banyak musibah,mestinya semakinmendorong untuk kita semakin taat kepada-Nya dengan jalan melaksanakn syariah-Nya,uyakni meniggalkan semua yang dilarang-Nya dan menhalankanyang diwajibkan oleh-Nya.Penolakan terhadap syariah Allah dengan tetap membiarkan kemaksiatan dalam berbagai aspek kehidupan (ekonomi) ribawi,busaya pornografi,korupsi dan sebagainya)adalah bukti nyata dari sikap durhaka yang dimaksud.

Hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka dengan hokum yang diturunkan oleh Allah,dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.Berhati-hatilah kamu terhadap mereka,supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian yang Allah turunkan kepadamu.Ketahuilah,sesungguhnya Allah menghendaki menimpakan musibah kepada mereka,karena dosa-dosa mereka.Sesungguhnya kebanyakan manusia itu fasik (Q.S. al –Maidah :49 ).Semoga musibah demi musibah ini segera menyadarkan para penguasa dan rakyat di negeri Muslim terbesar ini agar kembali kepada syariat-Nya.Inilah tobat yang hakiki,yakni dengan kembali berhukum pada syariat Allah SWT secara total dengan menegakkan Khilafah.Allahu Akbar.[]


My Best Regards,Anche
Owners Anche's Cafe|Tetaplah menjadi orang baik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar